FAD 9EMILANG : Berbagi dalam Kunjungan di Akhir Tahun

Kiri-Kanan: Pak Sada (Pembina), Ibu Nyoman Masni (Ketua LPA Bali), dan Pak Dedi (Kabag TU Lapas Kelas IIB khusus Anak)

            Salam Anak Bali! Hai anak Bali… anak Indonesia… Apa kabar? Sudah kemana saja pada liburan kali ini? Pada waktu liburan ini tepatnya hari Sabtu tanggal 26 Desember 2015 Forum Anak Daerah Bali berkunjung menuju Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak yang terletak di Kabupaten Karangasem serangkaian dengan perayaan ulang tahun FAD Bali ke-9. Tak terasa ya sudah sembilan tahun memperjuangkan hak-hak anak di Bali. Nah, kegiatan kali ini pun merupakan salah satu wujud memperjuangkan hak-hak anak, khususnya yang berhadapan dengan hukum. Bagaimanapun mereka juga anak bangsa yang juga memiliki hak kawan-kawan.

            Pada kegiatan kunjungan kali ini Forum Anak Daerah Bali tidak sendiri melainkan bersama Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Bali. Kami yang berangkat kurang lebih berempat puluh sampai di Lapas Anak sekitar pukul sepuluh WITA. Sebelum masuk kedalam Lapas semua pengunjung diwajibkan untuk mengumpulkan alat telekomunikasi. Untuk kamera diperbolehkan untuk keperluan dokumentasi. Disana kita disambut  oleh perwakilan petugas Lapas Khusus Anak dan anak anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) yang berjumlah 21 anak. Lumayan banyak ya kawan? Ya, itulah faktanya jumlah anak yang berhadapan dengan hukum di Bali. Mereka ada dari beberapa daerah di Bali dan ada pula yang merupakan pendatang serta dengan permasalahan yang beragam.

            Acara pertama diawali dengan pemberian sambutan oleh perwakilan petugas Lapas, kemudian sambutan dari Ibu Masni yang merupakan Ketua LPA Provinsi Bali yang juga merupakan Pembina dari FAD Bali. Setelah pemberian sambutan acara dilanjutkan oleh anak-anak dari Forum Anak Daerah Bali. Acara dilanjutkan dengan perayaan Ulang Tahun FAD Bali dengan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun bersama dan tau tidak siapa yang mengiringi? Yang mengiringi adalah anak-anak Lapas disana, mereka sangat mahir memainkan alat musik. Setelah tiup lilin, kita lanjut acara bermain bersama. Yuup, bermain adalah salah satu hak anak. Ada beberapa permainan yang dimainkan salah satunya bernama tebak gaya, dimana satu kelompok dikasi kalimat yang harus diperagakan dengan gerakan tanpa bicara secara berantai dan orang terakhir pada kelompok harus menebak dari gerakan itu. Yang bikin seru adalah dalam permainan kita membaur satu sama lain serta gerakan dan jawaban pada setiap permainan tak jarang membuat kita tertawa bersama. Walaupun dalam jalannya permainan hujan turun rintik-rintik dan membuat kita sedikit basah karena permainan di lakukan di Lapangan Lapas dan akhirnya di lanjutkan di Aula Lapas.

            Setelah permainan usai kita rehat sejenak untuk makan siang bersama. Isi perut dulu setelah bermain biar bisa lanjut kegiatan. Ketika usai makan siang ada beberapa menit waktu senggang yang dimanfaatkan oleh anggota FAD Bali dan anak-anak disana untuk berbincang satu sama lain untuk saling mengenal. Nah dari sana kami tahu apa saja kegiatan mereka selama berada disana baik yang disampaikan oleh petugas Lapas atau anak-anak disana. Antara lain kegiatan anak-anak di Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak ini adalah pembelajaran, pengembangan keterampilan, budidaya ikan, upacara atau kumpul dan beberapa kegiatan lain yang mengisi waktu mereka.

Selain hal tersebut kami juga sempat berbincang mengenai kasus yang mereka alami hingga mendapat hukuman seperti saat ini dan dapat disimpulkan mereka rata-rata ada yang masuk karena kasus seksual, narkoba, bahkan ada kasus pembunuhan. Dari beberapa anak-anak yang sempat saya ajak berbincang mereka memiliki latar belakang kasus yang sama yaitu narkoba, ada yang merupakan pengguna dan ada pula yang juga merupakan pengedar atau kurir. Miris ya mengetahuinya. Namun, dari pengakuan mereka ketika saya tanyakan apakah keluar nanti akan kembali mengkonsumsi barang terlarang tersebut? Mereka menjawab tidak lagi dan ingin berhenti. Semoga saja hal tersebut benar-benar bisa selesai dan jauh dari benda-benda terlarang tersebut.

Pada penghujung acara sebelum kami pulang kami menyempatkan berfoto bersama. Ya, sebagai kenang-kenang dari kunjungan kali ini. Dan satu pesan untuk semua pembaca, yaitu “Mereka adalah anak bangsa, dan mereka juga memiliki hak sebagai seorang anak. Jangan pernah mendiskriminasi mereka melainkan rangkulah mereka.” 
saat bermain bersama (kelompok 1)

saat bermain bersama (kelompok 2)
kebersamaan dan kekompakan
Foto Bersama :)
tak enggan berangkulan :)

foto bersama (2)
Tanpa batas
berbagi kebahagiaan

Acara potong kue

Potongan kue pertama untuk Ibu kami tercinta :)

Salam Anak Bali… tetap semangat!
[oleh Duta Perlindungan Khusus]

©2015
Previous
Next Post »